Sabtu, 10 Maret 2018

KEANEKARAGAMAN HAYATI

KEANEKARAGAMAN HAYATI


A. Tingkat Keanekaragaman Hayati

Keaneka ragaman hayati (biodiversitas) adalah berbagai variasi bentuk, jumlah, ukuran, sifat, tingkah laku, dan tempat hidup makhluk hidup.



Berikut adalah lingkup keanekaragaman hayati :

1. Keanekaragaman Tingkat Gen

Keanekaragaman tingkat gen adalah keanekaragaman yang dapat ditemukan di antara individu satu dengan individu lainnya dalam satu spesies, yang disebabkan oleh variasi susunan gen. Variasi gen menyebabkan fenotipe dan genotipe makhluk hidup berbeda.

Contoh :
- Manusia memiliki perbedaan morfologi tubuh seperti mata, rambut, warna kulit, dan sebagainya.
- Bunga mawar ada yang warnanya merah dan ada yang putih.

2. Keanekaragaman Tingkat jenis

Merupakan keanekaragaman antar individu yang berbeda spesiesnya (jenisnya).

Contoh :
- Keanekaragaman pada famili Gramineae, diantaranya padi, jagung, tebu, dan alang-alang.

3. Keanekaragaman Tingkat Ekosistem

Merupakan keanekaragaman yang ditemukan diantara ekosistem.

Keanekaragaman ekosistem terbentuk karena adanya kesamaan dan perbedaan komponen biotik dan komponen abiotik penyusun suatu ekosistem.

Contoh : keanekaragaman ekosistem padang rumput, ekosistem sistem gurun pasir, ekosistem sungai, dan sebagainya.

B. Upaya pelestarian Keanekaragaman Hayati

1. Pelestarian insitu
Merupakan keanekaragaman hayati di dalam habitat aslinya. Misalnya pelestarian badak di Ujung Kulun dan komodo di NTT.

2. Pelestarian exsitu
Merupakan keanekaragaman hayati di luar habitat aslinya. Misalnya, pelestarian pada kebun binatang dan kebun raya.

C. Keanekaragaman Hayati di Indonesia

1. Memiliki Tumbuhan (Flora) Bertipe Malesiana

Malesiana merupakan kawasan botani dunia yang meliputi Indonesia, Malaysia, Filipina, Papua New Guinea, dan Kepulauan Solomon.
Contoh tumbuhan yang khas :
- Pohon kayu ramin yang tersebar di Sumatera, Kalimantan, dan Maluku.
- Meranti rawa dan keruing rawa di Kalimantan.

2. Memiliki Fauna Bertipe Asia, Australia, dan Peralihan

Garis Wallace adalah garis pembatas yang membentang dari Selat Lombok ke utara melewati Selat Makkasar. Garis Weber adalah garis pembatas di sebelah timur Sulawesi yang membentang ke utara hingga Kepulauan Aru di selatan.

Adanya garis Wallace dan Weber membagi wilayah Indonesia menjadi 3 zona, yaitu :

a. Zona Oriental (Asia)
- Dihuni mamalia berukuran besar.
- Terdapat banyak hewan primata.
- Burung-burung memiliki warna yang kurang menarik.

b. Zona Australia
- Mamalia berukuran kecil.
- Mamalia berkantong.
- Tidak terdapat primata.
- Burung-burung memiliki warna yang menrik.

c. Zona Peralihan
Hewan hewan yang berada pada zona peralihan memiliki ciri-ciri yang mirip antara zona Asia dan zona Australia.
Contoh : Babi rusa, anoa, burung maleo, dan komodo.



0 komentar:

Posting Komentar