Sabtu, 10 Maret 2018

PENCEMARAN DAN PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP


A. Apakah lingkungan hidup itu ?
Lingkungan yang bagaimana  yang mampu mendukung kehidupan manusia dan kehidupan  organisme yang lain  ? Apakah kekayaan alam yang masih tersedia masih mampu mendukung  keberlanjutan ekonomi  humanis pada saat ini  dan yang akan datang ?  Setelah mempelajari ekosistem, marilah kita mengkaji tentang Pencemaran lingkungan    dan daur ulang limbah !


Lingkungan hidup merupakan komponen penting yang menyediakan berbagai kebutuhan untuk manusia.  Pada awal peradaban, mula-mula  manusia hanya memanfaatkan alam untuk memenuhi kebutuhannya. Kekayaan alam yang masih melimpah, tingkat pengetahuan  dan konsumsi yang masih rendah masih mampu menyediakan  kebutuhan dasar untuk hidup. Peradaban manusia terus berkembang, jumlah  penduduk makin banyak, tingkat kebutuhan makin beragam, perkembangan budaya manusia semakin kompleks, dan lingkungan tidak lagi mampu memenuhi kebutuhan manusia.  Terjadi berbagai bentuk pergeseran cara hidup manusia.  Manusia tidak lagi hanya sekedar mengandalkan alam, lebih dari itu mulai menggunakan ilmu dan teknologi untuk memanfaatkan dan mengelola lingkungan hidup
Banyak upaya yang sudah dilakukan manusia untuk memanfaatkan dan mengelola lingkungan hidup melalui sentuhan ilmu pengetahuan dan teknologi. Semua itu dilakukan agar manusia dapat menikmati hidup, tidak lagi sekedar melakukan hidup. Kondisi ini semakin mendorong manusia untuk terus melakukan ekploitasi yang tanpa batas. Ekploitasi, aktivitas hidup dan proses produksi lainnya memberikan hasil samping  yang terbuang pada media lingkungan yang sering dinamakan  limbah
 Pengelolaan limbah kadang kurang mendapatkan perhatian yang serius, akibatnya    semakin memperparah keseimbangan lingkungan yang sebelumnya terjaga.  Lingkungan tidak lagi berfungsi sesuai peruntukannya. Kurang disadari bahwa lingkungan tidak hanya disediakan untuk manusia, makhluk hidup yang lain terabaikan. Pandangan Antroposentris, mengalahkan segalanya. Pencemaran  lingkungan mulai terjadi dan akhirnya lingkunganpun  mulai berubah dan  ketimpangan daur ekologis  makin memperburuk lingkungan hidup manusia.   Akankah manusia  mulai sadar akan  akan ulahnya itu ? Sejauhmana ilmu pengetahuan dan teknologi telah dipergunakan manusia untuk melakukan  koreksi terhadap berbagai bentuk ekploitasi  dan ketimpangan daur ekologi ?
Menyadari akan pentingnya lingkungan hidup dalam mendukung kehidupan manusia dan perikehidupan makhluk hidup  yang lain, marilah kita melakukan kajian tentang pencemaran lingkungan, perubahan lingkungan, dan daur ulang limbah organik. Menurut pendapatmu, apakah manfaat mempelajari hal itu  ? Diskusikan dengan teman sebangkumu  !
No
Kegiatan
 Macam Pencemaran atau Masalah Lingkungan yang Timbul
1
UrbanisasiAir limbah,  buangan industri, sediment, buangan organik dan biologis, pengerukan pelabuhan, penimbunan tanah, pemindahan tanah dan reklamsi
2
Pertanian, Kehutanan Pestisida, Organochlorin,  Organophosphat, Karbamat,  Pupuk, endapan
3
Ekstraksi minyak,  penyulingan , transportasiMinyak, dispersant,  dan air garam
4
PertambanganMetal ( timah, tembaga, nikel dan arsenic) endapan; kerusakan ekosistem karang  dari endapan atau eksploitasi  batu karang
5
MetallurgiMetal, khususnya tembaga, seng, nikel  dan cadmium
6
SelluloseSenyawa organochlorin   dari proses pemutihan Chlori air raksa (Hg) darimproduksi soda caustic dan chlorine
7
TekstilZat pewarna  yang mengandung metal, khususnya  Cd dan Pb; Pestisida
8
PlastikHasil sampingan  dari produksi Chlorida, monomer, Cadmium,  sampah plastic
9
Pembangkit ListrikAir panas, buangan radioaktif
10
DesalinasiAir panas garam

Pencemaran lingkungan

 Marilah kajian ini, kita awali dengan mendeskripsikan  gambar 12. 1 dan 12.2 !
      Apakah yang dapat kamu temukan  dari kedua gambar di atas ?   Apabila kita mengamati  kedua gambar diatas kiranya akan diperoleh gambaran tentang  Polusi (Pencemaran). Polusi   adalah masuknya  atau dimasukkannya  makhluk hidup, zat, energi,  dan atau komponen lain ke dalam lingkungan  hidup oleh kegiatan manusia sehingga kualitasnya turun sampai  ke tingkat  tertentu  yang menyebabkan  lingkungan hidup  tidak dapat berfungsi  sesuai dengan peruntukkannya. Segala sesuatu yang menyebabkan polusi disebut polutan.
   Gbr. 12.1 Sumber pencemaran  udara    Gbr. 12. 2. DetergenDagpolusi air
                                                           
Berikut  disajikan jenis kegiatan  dan macam polutannya.

Tabel Macam Kegiatan dan Macam PencemaranTABEL 4   MACAM KEGIATAN DAN MACAM  PENCEMARAN YANG DIHASILKAN

Sumber  :  Soedjiran  (1986)
Menurut Daljoeni (1986) pencemaran (polusi)   dapat menimbulkan beberapa akibat  (1) langsung mengganggu kesehatan misalnya  peracunan paru-paru lewat polusi udara  (2) kerusakan pada benda atau manusia  misalnya efek korosif dari polusi udara  atas gedung-gedung  dan panenan (3) efek langsung  yang mengancam  kualitas kehidupan manusia misalnya onggokan  sampah, onggokan  pupuk kandang, peceren dan jumbleng (kakus) kering dan (4)  efek tak langsung terhadap masyarakat misalnya  usaha pertambangan minyak bumi di wilayah lepas pantai, pemotongan  hutan untuk ekspor kayu, pembinasaan rumput-rumput  dengan beternak liar dan seterusnya.. Ditambahkan  Syamsuri dkk (2002)  pencemaran  dapat menyebabkan terjadinya  (1) punahnya  spesies (2)  Gangguan keseimbangan lingkungan (3)  keracunan dan penyakit  serta (4)  pemekatan  hayati (biomagnification).  Menyadari adanya  berbagai  dampak polusi terhadap kesehatan  dan kesejahteraan manusia,  maka terjadinya polusi perlu dideteksi secara dini dan ditangani segera dan terpadu.
Sumber : https://www.youtube.com/watch?v=AC6TcL1nECc
1.   Macam-macam Polusi
Berdasarkan tempatnya polusi dapat dibedakan menjadi polusi air, polusi tanah dan polusi udara.
a.     Polusi air
Dalam kehidupan sehari-hari kita memerlukan air bersih untuk minum, memasak, mandi, mencuci dan keperluan lain. Air  yang  kita manfaatkan sebaiknya dapat memenuhi  syarat kuantitas dan kualitas.  Secara kuantitas  rata-rata keperluan air per hari  per kapita  sebanyak 100 liter.  Secara kualitas air yang sehat  harus memenuhi syarat   fisika, kimia, dan biologi  agar tidak merugikan kesehatan. Secara fisika,  air yang sehat adalah  air yang jernih, tidak berasa, dan tidak berbau. Secara kimia,  air yang sehat  harus bebas dari bahan beracun  dan berbahaya  (B3). Dan secara biologi, air yang sehat  harus  memenuhi syarat  tidak mengandung  mikroorganisme  patogen  yang dapat menyebabkan  penyakit. Agar kesehatan  tetap terjaga dan terpelihara  maka  konsumsi akan air harus mempertimbangkan  sumber air.
Sumber air untuk keperluan manusia dan perikehidupan lainnya pada umumnya di Indonesia berasal dari  air dalam tanah  (ground water) misalnya air sumur, air dari mata air dan  air permukaan (surface water) misalnya air kali, air rawa, air kolam dan air hujan.  Sebagian besar masyarakat Indonesia ,  menggunakan air sumur  sebagai air rumah tangga, karena  memang secara geografis  tanah di Indonesia  memungkinkan untuk pembuatan sumur,  kecuali  daerah-daerah tertentu  yang sulit digali untuk dibuat sumur. Selain  berasal  dari sumur,  masyarakat perkotaan  memperoleh  air dari  PDAM  (Perusahaan Daerah Air Minum).   Karena sulitnya  mendapatkan air bersih tak  jarang sebagian masyarakat masih mengkonsumsi air permukaan  yang berasal dari  air rawa, air hujan, bahkan air  sungai   tanpa proses pengolahan.  Penggunaan air sungai dan air tercemar lainnya  sebagai air konsumsi dapat merugikan kesehatan,  karena  air  sungai dapat terakumulasi  oleh  limbah industri  dan domestik  yang berbahaya. Keanekaragaman hayati  hidrobiota  dapat mengalami penyederhanan,  kematian   dan bahkan terjadi kepunahan jika proses  pencemaran  berjalan terus menerus.
Para petani di sawah membasmi hama serangga dengan menggunakan pestisida. Pestisida yang berlebihan akan terlarut dalam air dan akhirnya sampai ke sungai. Sampah-sampah rumah tangga dikumpulkan kemudian dibuang ke sungai. Limbah-limbah industri dibuang dan dialirkan ke sungai. Semua akhirnya bermuara di sungai dan pencemaran polutan ini akhirnya sampai di tempat-tempat sepanjang aliran sungai bahkan masuk lebih dalam lagi melalui saluran atau sungai-sungai yang lebih kecil.
Polusi air yang disebabkan oleh zat-zat kimia buatan manusia mempunyai dampak negatif yang lebih besar bila dibandingkan dengan zat-zat kimia alami seperti Zn, Pb,  Cu,  Fe,  Cl,  sulfat, dan sebagainya.
Di sungai yang alirannya lambat atau di danau banyak terdapat polutan yang mudah terurai dan juga banyak zat organik yang menyuburkan tumbuhan dan ganggang yang hidup di situ. Hal ini disebut eutrofikasi. Sebaliknya bila ganggang dan tumbuhan air banyak yang mati dapat menyebabkan terjadinya pembusukan yang akan menghabiskan banyak persediaan oksigen dalam air. Pada gilirannya akan menyebabkan pengendapan dan pendangkalan danau.
1). Ditinjau dari asal polutan dan sumber pencemarannya, pencemaran air dapat dibedakan antara lain :
a). Limbah Pertanian
Limbah pertanian dapat mengandung polutan insektisida atau pupuk organik. Insektisida dapat mematikan biota sungai. Jika biota sungai tidak mati kemudian dimakan hewan atau manusia orang yang memakannya akan keracunan. Untuk mencegahnya, upayakan agar memilih insektisida yang berspektrum sempit (khusus membunuh hewan sasaran) serta bersifat biodegradabel (dapat terurai oleh mikroba) dan melakukan penyemprotan sesuai dengan aturan. Jangan membuang sisa obet ke sungai. Sedangkan pupuk organik yang larut dalam air dapat menyuburkan lingkungan air (eutrofikasi). Karena air kaya nutrisi, ganggang dan tumbuhan air tumbuh subur (blooming). Hal yang demikian akan mengancam kelestarian bendungan. bemdungan akan cepat dangkal dan biota air akan mati karenanya.
eutrofikasiGambar 11.1. Danau yang mengalami Eutrofikasi
b).  Limbah Rumah Tangga
Limbah rumah tangga yang cair merupakan sumber pencemaran air. Dari limbah rumah tangga cair dapat dijumpai berbagai bahan organik (misal sisa sayur, ikan, nasi, minyak, lemek, air buangan manusia) yang terbawa air got/parit, kemudian ikut aliran sungai.
Adapula bahan-bahan anorganik seperti plastik, alumunium, dan botol yang hanyut terbawa arus air. Sampah bertimbun, menyumbat saluran air, dan mengakibatkan banjir. Bahan pencemar lain dari limbah rumah tangga adalah pencemar biologis berupa bibit penyakit, bakteri, dan jamur. Bahan organik yang larut dalam air akan mengalami penguraian dan pembusukan. Akibatnya kadar oksigen dalam air turun dratis sehingga biota air akan mati. Jika pencemaran bahan organik meningkat, kita dapat menemui cacing Tubifex berwarna kemerahan bergerombol. Cacing ini merupakan petunjuk biologis (bioindikator) parahnya pencemaran oleh bahan organik dari limbah pemukiman. Dikota-kota, air got berwarna kehitaman dan mengeluarkan bau yang menyengat. Didalam air got yangdemikian tidak ada organisme hidup kecuali bakteri dan jamur. Dibandingkan dengan limbah industri, limbah rumah tangga di daerah perkotaan di Indonesia mencapai 60% dari seluruh limbah yang ada.
rumah tanggaGambar 11.2 Membuang Sampah ke sungai
c).  Limbah Industri
Adanya sebagian industri yang membuang limbahnya ke air. Macam polutan yang dihasilkan tergantung pada jenis industri. Mungkin berupa polutan organik (berbau busuk), polutan anorganik (berbuaih, berwarna), atau mungkin berupa polutan yang mengandung asam belerang (berbau busuk), atau berupa suhu (air menjadi panas). Pemerintah menetapkan tata aturan untuk mengendalikan pencemara air oleh limbah industri. Misalnya, limbah industri harus diolah terlebih dahulu sebelum dibuang ke sungai agar tidak terjadi pencemaran. Dilaut, sering terjadi kebocoran tangker minyak karena bertabrakan dengan kapal lain. Minyak yang ada di dalam kapal tumpah menggenangi lautan dalam jarak ratusan kilometer. Ikan, terumbu karang, burung laut, dan hewan-hewan laut banyak yang mati karenanya. Untuk mengatasinya, polutan dibatasi dengan pipa mengapung agar tidak tersebar, kemudian permukaan polutan ditaburi dengan zat yang dapat menguraikan minyak.
pencemaran-sungai2Gambar 11.3. industri yang membuang limbahnya ke sungai
d). Penangkapan Ikan Menggunakan racun
Sebagia penduduk dan nelayan ada yang menggunakan tuba (racun dari tumbuhan atau potas (racun)untuk menangkap ikan tangkapan, melainkan juga semua biota air. Racun tersebut tidak hanya hewan-hewan dewasa, tetapi juga hewan-hewan yang masih kecil. Dengan demikian racun yang disebarkan akan memusnahkan jenis makluk hidup yang ada didalamnya. Kegiatan penangkapan ikan dengan cara tersebut mengakibatkan pencemaran di lingkungan perairan dan menurunkan sumber daya perairan.
Cara pencegahan dan penanggulangan pencemaran air dapat dilakukan sebagai berikut:
1) Cara pemakaian pestisida sesuai aturan yang ada.
2) Sisa air buangan pabrik dinetralkan lebih dahulu sebelum dibuang ke sungai
3) Pembuangan air limbah pabrik tidak boleh melalui daerah pemukiman penduduk. Hal ini bertujuan untuk menghindari keracunan yang mungkin terjadi karena penggunaan air sungai oleh penduduk.
4) Setiap rumah hendaknya membuat septi tank yang baik.
skema pencemaran air tanahGambar 11.4. Skema Pencemaran air tanah
b.    Polusi tanah
Tanah merupakan  sumber daya alam  yang mengandung  benda organik  dan anorganik yang mampu  mendukung  kehidupan  manusia dan perikehidupan lainnya. Pencemaran menyebabkan susunan tanah  mengalami  perubahan, sehingga  menggangu kehidupan  jasad  yang hidup di  dalam tanah maupun di permukaan. Pencemaran tanah dapat terjadi antara lain melalui pencemaran langsung, dan  tidak langsung.  Pencemaran langsung terjadi karena penggunaan pupuk yang berlebihan, pemberian pestisida dan pembuangan limbah   yang tidak  dapat dicernakkan seperti plastik.  Pencemaran tidak langsung dapat terjadi melalui air,   dan udara. Air yang mengandung  polutan akan mengubah susunan  kimia tanah sehingga  mengganggu  jasad  yang hidup  atau di permukaan tanah. Udara  yang  tercemar akan menurunkan  hujan yang  mengandung   bahan pencemar ini, akibatnya  tanah akan tercemar juga.      Bila membicarakan polusi tanah tidak akan terlepas dari polusi air karena pencemaran tanah dipercepat oleh adanya air, cotohnya sisa pestisida yang larut dalam air oleh   petani akan terbawa kemana-mana, mencemari tanah di sekitarnya atau tanah-tanah lain yang dilalui oleh aliran air tersebut.
1).  Pencemaran tanah dapat terjadi antara lain melalui pencemaran langsung, dan  tidak langsung.
a). Pencemaran langsung terjadi karena penggunaan pupuk yang berlebihan, pemberian pestisida dan pembuangan limbah   yang tidak  dapat dicernakkan seperti plastic,   kaca, dan kaleng. Bahan-bahan ini sukar diuraikan oleh organisme dan mengakibatkan produktivitas tanah akan berkurang.
Pencemaran tanah 1Gambar 11.5..  plastik,   kaca, dan kaleng
b). Pencemaran tidak langsung dapat terjadi melalui air,   dan udara. Air yang mengandung  polutan akan mengubah susunan  kimia tanah sehingga  mengganggu  jasad  yang hidup  atau di permukaan tanah. Udara  yang  tercemar akan menurunkan  hujan yang  mengandung   bahan pencemar ini, akibatnya  tanah akan tercemar juga.
penggunaan pupuk buatan, zat kimia pemberantas hama (pestisida), dan pemberantas tumbuhan pengganggu (herbisida) dapat mencemari tanah, dan air. Penggunaan pupuk buatan secara berlebihan menyebabkan tanah menjadi masam, yang selanjutnya berpengaruh terhadap produktivitas tanaman. Tanaman menjadi layu, berkurang produksinya, dan akhirnya mati. Pencemaran tanah oleh pestisida dan herbisida terjadi saat dilakukan penyemprotan. Sisa-sisa penyemprotan tersebut akan terbawa oleh air hujan, akhirnya mengendap di tanah. Penggunaan bahan-bahan kimiawi secara  mengeras, dan akan retak-retak pada musim kemarau
www.satudunia.netGambar 11.6.  Tanah jadi tandus akibat pencemaran
Herbisida merupakan pestisida yang 40% produknya sudah digunakan di dunia. Para petani menggunakan herbisida untuk mengontrol atau mematikan sehingga tanaman pertanian dapat tumbuh dengan baik. Percobaan pada kelinci dan kera menggunakan dosis herbisida diatas 25% menunjukkan bahwa pemberian makanan dan minuman yang dicampur herbisida dapat  menyebabkan organ hati dan ginjal hewan tersebut mudah terkena tumor dan kanker. Fungisida merupakan pestisida yang digunakan untuk mengontrol atau memberantas cendawan (fungi) yang dianggap sebagai wabah atau penyakit. Penyemprotan fungisida dapat melindungi tanaman pertanian dari serangan cendawan parasit dan mencegah biji (benih) menjadi busuk di dalam tanah sebelum berkecambah. Akan tetapi, sejak metal merkuri sangat beracun terhadap manusia, biji-bijian yang telah mendapat perlakuan fungisida yang mengandung metal merkuri tidak pernah dimanfaatkan untuk bahan makanan. Fungisida dapat memberi dampak buruk terhadap lingkungan. Insektisida merupakan bahan kimia yang digunakan untuk membunuh serangga hama. Jenis pestisida ini sudah digunakan manusia sejak lama. Pestisida dan herbisida memiliki sifat sulit terurai dan dapat bertahan lama di dalam tanah. Residu pestisida dan herbisida ini membahayakan kehidupan organisme tanah. Senyawa organoklorin utama di dalam insektisida adalah DDT (Dikloro Difenil Trikloroetana) dapat membunuh mikroorganisme yang sangat penting bagi proses pembusukan, sehingga kesuburan tanah terganggu Tanah yang tercemar pupuk kimiawi, pestisida, dan herbisida dapat mencemari sungai karena zat-zat tersebut dapat terbawa air hujan atau erosi.
2).   Cara pencegahan dan penanggulangan pencemaran tanah, antara lain sebagai berikut :
a) Sebelum dibuang ke tanah senyawa sintetis seperti plastik sebaiknya diuraikan lebih dahulu, misalnya dengan dibakar.
b) Untuk bahan-bahan yang dapat didaur ulang, hendaknya dilakukanproses daur ulang, seperti kaca, plastik, kaleng, dan sebagainya.
c)  Membuang sampah pada tempatnya.
d)  Penggunaan pestisida dengan dosis yang telah ditentukan.
e) Penggunaan pupuk anorganik secara tidak berlebihan pada tanaman.
Kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah dikenal dengan remediasi. Sebelum melakukan remediasi, hal yang perlu diketahui:
a) Jenis pencemar (organik atau anorganik), terdegradasi atau tidak, berbahaya atau tidak.
b) Berapa banyak zat pencemar yang telah mencemari tanah tersebut.
c)  Perbandingan karbon (C), nitrogen (N), dan fosfat (P).
d)  Jenis tanah.
e)  Kondisi tanah (basah, kering).
f)   Telah berapa lama zat pencemar terendapkan di lokasi tersebut.
g). Kondisi pencemaran (sangat penting untuk dibersihkan segera/bisa ditunda).
Ada dua jenis remediasi tanah, yaitu in situ (atau on site) dan ex situ (atau off site). Pembersihan on site adalah pembersihan di lokasi. Pembersihan ini lebih murah dan lebih mudah, terdiri dari pembersihan, venting (injeksi), dan bioremediasi. Pembersihan off site meliputi penggalian tanah yang tercemar dan kemudian dibawa ke daerah yang aman. Setelah itu di daerah aman, tanah tersebut dibersihkan dari zat pencemar. Caranya yaitu, tanah tersebut disimpan di bak atau tanki yang kedap, kemudian zat pembersih dipompakan ke bak atau tangki tersebut. Selanjutnya zat pencemar dipompakan keluar dari bak yang kemudian diolah dengan instalasi pengolah air limbah. Pembersihan off site ini jauh lebih mahal dan rumit.
3) Bioremediasi
Bioremediasi merupakan proses pembersihan pencemaran tanah dengan menggunakan mikroorganisme (jamur, bakteri). Bioremediasi bertujuan untuk memecah atau mendegradasi zat pencemar menjadi bahan yang kurang beracun atau tidak beracun (karbon dioksida dan air). Proses bioremediasi harus memperhatikan temperatur tanah, ketersediaan air, nutrien (N, P, K), perbandingan C : N kurang dari 30 : 1, dan ketersediaan oksigen.
Ada 4 teknik dasar yang biasa digunakan dalam bioremediasi:
a) Stimulasi aktivitas mikroorganisme asli (di lokasi tercemar) dengan penambahan nutrien, pengaturan kondisi redoks, optimasi pH, dan sebagainya.
b) Inokulasi (penanaman) mikroorganisme di lokasi tercemar, yaitu mikroorganisme yang memiliki kemampuan biotransformasi khusus.
c) Penerapan immobilized enzymes.
d) Penggunaan tanaman (phytoremediation) untuk menghilangkan atau mengubah pencemar.
Bila membicarakan polusi tanah tidak akan terlepas dari polusi air karena pencemaran tanah dipercepat oleh adanya air, cotohnya sisa pestisida yang larut dalam air oleh   petani akan terbawa kemana-mana, mencemari tanah di sekitarnya atau tanah-tanah lain yang dilalui oleh aliran air tersebut.
c.     Polusi udara
Jika udara di atmosfer  dicampuri  dengan zat, energi,  radiasi  dan komponen lainnya  sehingga kualitas  udara turun dan  tidak sesuai  dengan peruntukkannya berarti pencemaran udara sudah terjadi. Pencemar  udara  dapat digolongkan   ke dalam tiga kategori  yaitu pergesekan permukaan, penguapan dan pembakaran.
Pergesekan permukaan adalah penyebab utama pencemaran  partikel  padat di udara  antara lain penggergajian,  pengeboran,  dan pengusahaan barang-barang seperti kayu, minyak, aspal  dan baja. Penguapan merupakan  perubahan  fase  cairan  menjadi  gas. Polusi udara  banyak disebabkan zat-zat  yang mudah menguap, seperti pelarut cat dan perekat.  Demikian pula  terjadi uap pencemar  jika ada reaksi kimia pada  suhu tinggi, tekanan rendah. Industri yang berhubungan  dengan cat, logam,  bahan kimia  atau karet  banyak memberikan  pencemar ini.  Jika uap-uap ini berkondensasi  akan tampak pada kita   dan tertimbun mengotori ruangan.  Pembakaran  merupakan reaksi kimia yang berjalan cepat dan membebaskan energi, cahaya  atau panas. Bahan bakar  yang umum digunakan  ialah kayu, batubara, kokas, minyak, semuanya  berasal dari alam yang  mengandung karbon. Pada pembakaran dihasilkan senyawa karbondioksida dan air, disamping itu  juga arang dan jelaga.
 Bahan-bahan polutan udara dapat berupa debu, serbuk sari, bulu kucing atau zat-zat kimia seperti oksida karbon (CO, CO2), Oksida nitrogen (NO, NO2), oksida belerang (SO2, SO3), persenyawaan hidro karbon (CH4, C4H10), asbes, timbal, partikel cair seperti asam nitrat, asam sulfat, pestisida, dan sebagainya.
Meskipun banyak polutan yang bersifat alami tetapi kebanyakan polutan berasal dari pembakaran bahan bakar fosil, seperti minyak bumi dan batu bara. Pembakaran bahan bakar ini terjadi di pabrik-pabrik atau berasal dari kendaraan bermotor.
Polutan oksida nitrat dan oksida belerang bila bersenyawa dengan uap air akan membentuk asam nitrat dan asam sulfat, yang dalam jumlah besar dapat menimbulkan hujan asam yang sangat berbahaya bagi kehidupan    flora dan fauna serta mikroorganisme tanah, termasuk manusia.  karena dapat menyebabkan gatal pada kulit bahkan menyebabkan kanker kulit. Polutan di udara dapat merusak bangunan, menyebabkan korosi pada logam, dan banyak lagi kerusakan lain yang sangat merugikan.
Penggunaan CFCs (Chlorofluorocarbons) sebagai gas pendingin pada lemari es dan ruangan (AC), serta gas penyemprot macam-macam kosmetik, menyebabkan gas tersebut menjadi polutan di udara. Gas ini dapat merusak lapisan ozon yang berfungsi sebagai penyaring radiasi ultraviolet dari cahaya matahari. Radiasi ultraviolet dengan intensitas tinggi sangat berbahaya bagi manusia dan dapat menyebabkan kanker kulit.
Pembakaran hutan, pembakaran bahan bakar minyak bumi, batu bara, dapat menyebabkan peningkatan kadar CO2 di udara beserta gas-gas lainnya. Makin  besarnya kadar gas-gas ini di udara  dapat  menyebabkan timbulnya efek rumah kaca (Green house effect) yang lebih lanjut  dapat berkembang menjadi munculnya  fenomena  pemanasan  (global warming)
Sama seperti air, udara juga berada dalam simpul kedua dalam teori simpul Umar Fahmi Ahmadi. Udara juga merupakan elemen yang amat sangat penting bagi kehidupan manusia. Setiap hari,setiap menit, setiap detik umat manusia menghirup udara untuk kehidupannya. Namun, sayangnya masih banyak umat manusia yang belum mengerti akan pentingnya udara terutama oksigen sehingga banyak dari mereka mencemari udara.
Jika udara di atmosfer  dicampuri  dengan zat, energi,  radiasi  dan komponen lainnya  sehingga kualitas  udara turun dan  tidak sesuai  dengan peruntukkannya berarti pencemaran udara sudah terjadi. Pencemar  udara  dapat digolongkan   ke dalam tiga kategori  yaitu pergesekan permukaan, penguapan dan pembakaran.
Pergesekan permukaan adalah penyebab utama pencemaran  partikel  padat di udara  antara lain penggergajian,  pengeboran,  dan pengusahaan barang-barang seperti kayu, minyak, aspal  dan baja. Penguapan merupakan  perubahan  fase  cairan  menjadi  gas. Polusi udara  banyak disebabkan zat-zat  yang mudah menguap, seperti pelarut cat dan perekat.  Demikian pula  terjadi uap pencemar  jika ada reaksi kimia pada  suhu tinggi, tekanan rendah. Industri yang berhubungan  dengan cat, logam,  bahan kimia  atau karet  banyak memberikan  pencemar ini.  Jika uap-uap ini berkondensasi  akan tampak pada kita   dan tertimbun mengotori ruangan.  Pembakaran  merupakan reaksi kimia yang berjalan cepat dan membebaskan energi, cahaya  atau panas. Bahan bakar  yang umum digunakan  ialah kayu, batubara, kokas, minyak, semuanya  berasal dari alam yang  mengandung karbon. Pada pembakaran dihasilkan senyawa karbondioksida dan air, disamping itu  juga arang dan jelaga.
Pencemaran udara disebabkan oleh asap buangan, misalnya gas CO2 hasil pembakaran, SO, SO2, CFC, CO, dan asap rokok.
1). CO2
Pencemaran udara yang paling menonjol adalah semakin meningkatnya kadar CO2 di udara. Karbon dioksida itu berasal dari pabrik, mesin-mesin yang menggunakan bahan bakar fosil
(batubara, minyak bumi), juga dari mobil, kapal, pesawat terbang, dan pembakaran kayu.
Meningkatnya kadar CO2 di udara tidak segera diubah menjadi oksigen oleh tumbuhan karena banyak hutan di seluruh dunia yang ditebang. Sebagaimana diuraikan diatas, hal demikian dapat mengakibatkan efek rumah kaca.
Istilah Efek Rumah Kaca (green house effect) berasal dari pengalaman para petani di daerah iklim sedang yang menanam sayur-mayur dan bunga-bungaan di dalam rumah kaca. Yang terjadi dengan rumah kaca ini, cahaya matahari menembus kaca dan dipantulkan kembali oleh benda-benda dalam ruangan rumah kaca sebagai gelombang panas yang berupa sinar infra merah. Namun gelombang panas itu terperangkap di dalam ruangan kaca serta tidak bercampur dengan udara dingin di luarnya. Akibatnya, suhu di dalam rumah kaca lebih tinggi daripada di luarnya. Inilah gambaran sederhanaterjadinya efek rumah kaca (ERK).Pengalaman petani diatas kemudian dikaitkan dengan apa yang terjadi pada bumi dan atmosfir.
Pencemaran-Udaraaasap_pabrikGambar 11.7. Pencemaran udara kendaraan bermotor dan Pabrik
Efek rumah kaca (Green house effect) dapat menyebabkan suhu lingkungan menjadi naik secara global, atau lebih dikenal dengan pemanasan global. Akibat pemanasan global ini, pola iklim dunia menjadi berubah. Permukaan laut menjadi naik,sebagai akibat mencairnya es di kutub sehingga pulau-pulau kecil menjadi tenggelam. Keadaan tersebut akan berpengaruh terhadap keseimbangan ekosistem dan membahayakan makhluk hidup, termasuk manusia.
efek-rumah-kaca-di-bumiGambar 11.8. Efek Rumah kaca mengakibatkan Global warning
2). CO
Di lingkungan rumah dapat pula terjadi pencemaran. Misalnya, menghidupkan mesin mobil di dalam garasi tertutup. Jika proses pembakaran di mesin tidak sempurna, maka proses pembakaran itu menghasilkan gas CO (karbon monoksida) yang keluar memenuhi ruangan. Hal ini dapat membahayakan orang yang ada di garasi tersebut. Selain itu, menghidupkan AC ketika tidur di dalam mobil dalam keadaan tertutup juga berbahaya. Bocoran gas CO dari knalpot akan masuk ke dalam mobil, sehingga dapat menyebabkan kamatian.
3). CFC
Penggunaan CFCs (Chlorofluorocarbons) sebagai gas pendingin pada lemari es dan ruangan (AC), serta gas penyemprot macam-macam kosmetik, dan penyemprot rambut (hair spray).  menyebabkan gas tersebut menjadi polutan di udara.  Gas CFC yang membumbung tinggi dapat mencapai stratosfer terdapat lapisan gas ozon (O3). Lapisan ozon ini merupakan pelindung bumi dari pengaruh cahaya ultraviolet. Kalau tidakl ada lapisan ozon, radiasi cahaya ultraviolet mencapai permukaan bumi, menyebabkan kematian organisme, tumbuhan menjadi kerdil, menimbulkan mutasi genetik, menyebebkan kanker kulit atau kanker retina mata. Jika gas CFC mencapai ozon, akan terjadi reaksi antara CFC dan ozon, ) yang lebih lanjut  dapat berkembang menjadi munculnya  fenomena  pemanasan  (global warming)  sehingga lapisan ozon tersebut “berlubang” yang disebut sebagai “lubang” ozon. Menurut pengamatan melalui pesawat luar angkasa, lubang ozon di kutub Selatan semakin lebar. Saat ini luasnya telah melebihi tiga kali luas benua Eropa. Karena itu penggunaan AC harus dibatasi.
ozoneGambar 11.9. Tipisnya lapisan ozon
4). SO, SO2
Gas belerang oksida (SO, SO2) di udara juga dihasilkan oleh pembakaran fosil (minyak, batubara). Gas tersebut dapat beraksi dengan gas nitrogen oksida dan air hujan, yang menyebabkan air hujan menjadi asam. Maka terjadilah hujan asam. Hujan asam mengakibatkan tumbuhan dan hewan-hewan tanah mati. Produksi pertanian merosot. Besi dan logam mudah berkarat. Bangunan –bangunan kuno, seperti candi, menjadi cepat aus dan rusak. Demikian pula bangunan gedungdan jembatan.
hujan asamGambar 11.10. Hujan asam
5). Asap Rokok
Polutan udara yang lain yang berbahaya bagi kesehatan adalah asap rokok. Asap rokok mengandung berbagai bahan pencemar yang dapat menyababkan batuk kronis, kanker patu-paru, mempengaruhi janin dalam kandungan dan berbagai gangguan kesehatan lainnya. Perokok dapat di bedakan menjadi dua yaitu perokok aktif dan perokok pasif. Perokok aktif adalah mereka yang merokok. Perokok pasif adalah orang yang tidak merokok tetapi menghirup
asap rokok di suatu ruangan. Menurut penelitian, perokok pasif memiliki risiko yang lebih besar di bandingkan perokok aktif. Jadi, merokok di dalam ruangan bersama orang lain yang tidak merokok dapat mengganggu kesehatan orang lain.
no-smokingGambar 11.11. Peringatan tidak boleh merokok
Cara pencegahan dan penanggulangan terhadap pencemaran udara, antara lain sebagai berikut.
a) Perlu dibatasi penggunaan bahan bakar yang menghasilkan CO.
b) Menerapkan program penghijauan di kota-kota untuk mengurangi tingkat pencemaran.
c) Memilih lokasi pabrik dan industri yang jauh dari keramaian dan pada tanah yang kurang produktif.
d) Gas-gas buangan pabrik perlu dibersihkan dahulu sebelum dikeluarkan ke udara bebas. Pembersihan dapat menggunakan alat tertentu, misalnya cottrell yang berfungsi untuk menyerap debu. Meningkatnya kadar karbon dioksida di atmosfer juga dapat membahayakan kelangsungan hidup makhluk hidup yang ada di bumi ini. Konsentrasi karbon dioksida yang berasal dari sisa pembakaran, asap kendaraan, dan asap pabrik dapat menimbulkan efek rumah kaca (green house effect). Efek rumah kaca dapat mengakibatkan:
1) Adanya pemanasan global yang mengakibatkan naiknya suhu di bumi.
2) Mencairnya es yang ada di kutub, sehingga mengakibatkan naiknya permukaan air laut.
3) Tenggelamnya daratan (pulau) sebagai akibat dari mencairnya es di kutub.
d.   Polusi Suara
pencemaran suara adalah gangguan pada lingkungan yang diakibatkan oleh bunyi atau suara yang mengakibatkan ketidaktentraman makhluk hidup di sekitarnya. Bunyi atau suara yang dapat mengganggu dan merusak pendengaran manusia disebut kebisingan. Pencemaran atau polusi suara diakibatkan suara-suara bervolume tinggi yang membuat daerah sekitarnya menjadi bising dan tidak menyenangkan.
Sesuai dengan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. Kep 48/MENLH/11/1996 tentang baku tingkat kebisingan menyebutkan bahwa  kebisingan adalah bunyi yang tidak diinginkan dari suatu usaha atau kegiatan dalam tingkat dan waktu tertentu yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan manusia dan kenyamanan lingkungan. Tingkat kebisingan terjadi bila intensitas bunyi melebihi 50 desibel (db). Pengukurannya menggunakan alat yang bernama Sound Level Meter. Oleh karena kebisingan dapat mengganggu lingkungan, maka kebisingan dapat dimasukkan sebagai pencemaran.
Suara dengan intensitas tinggi, seperti yang dikeluarkan oleh suara mesin pabrik atau industri, mesin penggilingan padi, mesin las, kendaraan bermotor yang berlalu-lalang, suara kereta api, dan pesawat terbang secara terus-menerus dalam jangka waktu yang lama dapat mengganggu manusia, bahkan menyebabkan cacat pendengaran yang permanen.
Banyak para buruh pabrik yang bekerja di tengah-tengah bunyi bising alat-alat pabrik merasakan efek buruk dari suara bising tersebut. Rata-rata dari mereka yang bekerja di tempat itu dan tidak menggunakan penutup telinga, selalu berbicara keras antara satu dengan yang lainnya, walau sudah berada di luar pabrik.
pencemaran suaraGambar 11.12. Peringatan pencemaran suara
Bukan karena kebiasaan mereka berbicara keras, tetapi karena kemampuan pendengaran mereka yang mulai berkurang. Oleh karena bunyi dapat dianggap sebagai bahan pencemar serius yang mengganggu kesehatan manusia, maka alat pengaman telinga harus digunakan jika kita bekerja di tempat yang rawan kebisingan.
Jenis-jenis kebisingan ada empat macam, yaitu:
  1. kebisingan yang terus-menerus dengan jangkauan frekuensi yang sempit, misalnya: mesin gergaji.
  2. kebisingan yang terputus-putus, misalnya: suara arus lalu lintas atau pesawat terbang.
  3. kebisingan impulsif (tiba-tiba), misalnya: tembakan, bom, atau suara ledakan.
  4. kebisingan impulsif berulang, misalnya: suara mesin tempa, atau saat proses penancapan paku bumi di tempat proyek pembangunan.
Dampak Pencemaran Suara (Kebisingan)
Suara-suara bising ini dapat menyebabkan terganggunya pendengaran manusia. Selain itu, lama-kelamaan suara bising ini akan menimbulkan berbagai keluhan pada tubuh kita, misalnya pusing, mual, jantung berdebar-debar, sulit tidur, badan kaku, dan naiknya tekanan darah.
Dampak Pencemaran Suara terhadap Mamalia Laut
Mamalia laut (misalnya lumba-lumba sungai dan paus) tinggal di lingkungan di mana tidak terdapat cahaya yaitu di kedalaman yang jauh dari permukaan. Pada kedalaman lebih dari 200 meter cahaya tidak lagi menembus laut, dengan keadaan ini maka mamalia laut mengandalkan suara dibandingkan cahaya sebagai alat utama dalam berkomunikasi serta untuk lebih berhati-hati dari keadaan lingkungan sekitarnya.
Di satu sisi, berdasarkan penelitian para ilmuwan, tingkat kebisingan di laut kini naik menjadi sepuluh kali lipat dari kondisi normal. Kita tahu bahwa suara merambat lebih cepat dan lebih jauh di dalam air dibanding di udara. Intensitas tinggi suara di lautan juga tidak berkurang dalam ratusan mil. Keadaan ini tentu sangat mengganggu kehidupan mamalia laut yang sangat peka terhadap suara.
Kebisingan di dalam laut disebabkan oleh:
a). Sumber alami: aktivitas tektonik, gunung api dan gempa bumi, angin, dan gelombang.
b). Lalu lintas kapal: Kapal-kapal Tanker Besar yang beroperasi mengangkut minyak biasanya mengeluarkan suara dengan level 190 desibel, dan untuk ukuran kapal yang lebih kecil biasanya menimbulkan gelombang suara sekitar 160-170 desibel.
c). Kegiatan eksplorasi dan ekspoitasi gas dan minyak seperti pembangunan anjungan minyak/rig, pengeboran minyak, dan lain-lain. Kegiatan tersebut dapat menciptakan suara dengan intensitas sampai dengan 255 desibel.
d). Penggunaan sonar dalam latihan militer. Sonar adalah alat yang menggunakan gelombang suara frekuensi tinggi untuk menemukan benda dan menentukan letaknya di bawah permukaan air. Kegiatan tersebut dapat menciptakan suara dengan intensitas sampai dengan 160 desibel. terdamparnya belasan mamalia laut pada bulan Maret 2000 di Kepulauan Bahama (dekat Samudera Atlantik Utara). Dan juga terdamparnya beberapa Paus di Pulau Canary (Spanyol) dan Laut Ionia (dekat Itali).
pencemaran suara pengaruhi pausGambar 11.13. Terdamparnya beberapa Paus di Pulau Canary (Spanyol) dan Laut Ionia Peringatan pencemaran suara
Cara pencegahan Pencemaran Suara (Kebisingan) Kelompokkan ruangan dengan potensi keramaian agar tidak mengganggu ruangan yang membutuhkan ketenangan.
1). Jauhkan ruangan yang membutuhkan ketenangan dari sumber kebisingan (terutama jalan).
2).   Gunakan material yang padat, tebal, dan masif untuk menyerap suara (parket,busa dilapis dengan kain, gipsum).
3).   Buat ruangan dengan pembatas ganda (dinding, langit2, dan lantai ganda).
4).  Kurangi penempatan bukaan pada daerah muka bangunan yang berhadapan dengan jalan yang ramai.
5).   Buat permukaan yang tidak rata untuk menyebarkan suara.
6). Buat pagar atau pembatas jalan yang dapat menyerap atau mencegah noise masuk ke dalam bangunan (pagar tembok masif, pagar bukit dan tanaman).

A.      Perubahan Lingkungan Mengakibatkan berbagai Dampak

Aktivitas manusia  yang bersenjatakan  teknologinya  baik jenis tradisional maupun modern,  menyederhanakan  bioma dan habitat sehingga kompleksitas  yang stabil  menjadi goyah akibatnya  simfoni alam menjadi  kakofoni.
Sebenarnya  modifikasi terhadap ekosistem  sudah  dimulai sejak manusia melakukan usaha bertani. Dengan bertambahnya jumlah penduduk,  terjadi kegiatan  pembakaran rumput,  penggundulan hutan, pembuatan dam, pendirian kota, pembuatan gedung dan jalan  raya, industri dan sebagainya.  Perkembangan manusia pun merupakan  kegiatan  manusia yang mendesak  habitat  dan bioma,  gerakan-gerakan  bangsa di masa lampau  mendampingi  proses-proses alami  sehingga padang stepa menjadi gurun pasir, tanah-tanah di  di daerah tropik  menderita erosi pesat.
Perkembangan teknologi pertanian   dalam  abad terakhir ini tak mampu memecahkan  dilema pertanian bahkan merongronginya. Pertanian  berusaha  mengelola ekosistem lewat pemupukan, obat-obatan, irigasi, bibit unggul dan sebagainya untuk memaksimumkan  produktivitas, sedang alam sendiri  mengelola ekosistem  untuk memaksimalkan  stabilitas lingkungan.
Manusia mempunyai pengaruh yang sangat besar  terhadap lingkungan hidupnya.  Terdapat hubungan yang saling  ketergantungan  antara manusia dengan  lingkungan hidupnya. Perubahan pada satu subsistem  dalam ekosistem  akan dapat menimbulkan goncangan  ekologis.  Alam sendiri menyediakan  mekanisme keseimbangan alamiah, namun  kadang-kadang perubahan  tersebut tidak dapat dinetralisir  oleh mekanisme tadi, terlebih lagi apabila perubahan itu  sengaja dibuat manusia.   Dengan demikian  manusia akan  menjadi faktor penyebab utama terhadap berbagai daur biologi  di lingkungan hidupnya.
Beberapa tipe perubahan lingkungan  karena perbuatan  manusia terhadap daur biologi  dapat  dikelompokkan menjadi
  1. bertambah dalam volume dan kecepatan daur biologi
  2. bertambah dalam volume, kecepatan daur biologi  berkurang
  3. berkurang dalam volume, kecepatan daur biologi bertambah
  4. berkurang  dalam volume dan kecepatan daur biologi
  5. penambahan materi sintetik mempunyai  dampak terhadap  daur biologi
Dari 5 tipe  perubahan lingkungan tersebut,  coba diskusikan dengan teman sebangkumu  contohnya   masing-masing  !
Perubahan lingkungan hidup  dapat menimbulkan  berbagai masalah langsung dan tidak  langsung terhadap  kesehatan dan kesejahteraan manusia, karena itu kita mulai menghadapi apa yang dinamakan  masalah lingkungan hidup. Secara  umum sumber permasalahan lingkungan hidup itu  dapat berasal dari  3 sumber utama  yaitu
(1)  ledakan penduduk
(2) teknologi dan industri
(3) Perusakan hutan.
(1)  ledakan penduduk 
ditinjau dari sisi ekologi akan  membawa beberapa persoalan antara lain masalah pemukiman, pangan,  sampah,  dan sumber daya alami. Bertambahnya jumlah penduduk menyebabkan  meluasnya daerah pemukiman dan kebutuhan akan pangan juga  makin meningkat.  Sampah  menimbulkan  persoalan melalui berbagai mekanisme antara  lain  gangguan, penyumbatan  aliran air dan timbulnya bau busuk yang dapat menimbulkan masalah kesehatan dan keindahan
(2)   Teknologi dan Industri
di satu pihak membawa manfaat  bagi kesejahteraan manusia, di lain fihak dapat membawa bencana bagi kehidupan manusia  dan makhluk hidup  melalui limbah  yang dikeluarkannya.
(3)   Perusakan hutan.
dapat  menimbulkan berbagai dampak, karena hutan sebagai tempat kehidupan  berbagai  hewan dan tumbuhan, sumber plasma nutfah  dan cadangan air  alamiah  yang apabila  mendapat  kerusakan  akan terjadi  mata rantai  bencana bagi manusia sendiri, perubahan komponen ekosistem yang diikuti  dengan  penyederhanaan dan  kepunahan keanekaragaman hayati,  humus larut, erosi,  banjir dan  kekeringan  karena habisnya sumber  dan cadangan  air. Belalang daun yang melahap lahan pertanian, Monyet menyerang kawasan jagung di Gunung kidul dan Sukoharjo,  juga gajah dan babi hutan merusak  areal  pertanian  merupakan contoh   terdesaknya habitat  alami hewan di hutan akibat ulah manusia. Perusakan kawasan hutan umumnya digunakan sebagai tanah pertanian, perkebunan atau pemukiman, atau mungkin saja hanya diambil kayunya saja.
Untuk meningkatkan hasil pertanian, para petani menggunakan pestisida. Salah satu jenis pestisida untuk memberantas serangga hama adalah parathion, yaitu sejenis racun organofosfat. Racun ini mudah terurai dan tidak meninggalkan residu. Tetapi selain mematikan serangga, racun ini juga mematikan berbagai jenis invertebrata serta hewan vertebrata.
Insektisida lain yang banyak digunakan adalah golongan organoklorin seperti DDT, DDD, aldrin, dieldrin, dan lain-lain. Berbeda dengan organofosfat, insektisida ini larut dalam lemak dan jaringan lemak. Karena itu mudah sekali berpindah dari lingkungan ke jaringan suatu organisme. Racun ini tidak mudah terurai dan akan tetap menjadi residu, berada dalam lingkungan, selama 17 tahun. Karena sifatnya yang demikian maka racun ini mudah terakumulasi dan terkonsentrasi pada jaringan tumbuhan maupun hewan.
Usaha lain para petani untuk meningkatkan kesejahteraannya adalah melakukan intensifikasi pertanian. Dalam intensifikasi pertanian, selain penggunaan pestisida dan penambahan tenaga kerja, juga dilakukan pemupukan. Penambahan pupuk anorganik yang berlebihan dapat mengakibatkan derajat keasaman tanah berubah dana dapat mempengaruhi penyerapan unsur-unsur hara oleh tumbuhan.
rotasi tanamannGambar 11.14. rotasi tanaman
Penggunaan hutan untuk lahan pertanian monokultur menyebabkan dampak yang perlu diperhitungkan.  Terjadinya perubahan daur biologi atau daur materi menyebabkan terjadinya keseimbangan baru. Pertanian monokultur memerlukan pemupukan dan pestisida. Jika tidak dilakukan perlakuan itu  penurunan kesuburan tanah pertanian segera akan terjadi. Oleh karena itu pada  pertanian monokultur perlu dilakukan  rotasi tanaman.
rotasi tanaman ialah menanam tanaman secara bergulir di suatu lahan pertanian. tanaman ditanam secara berselang seling untuk memberikan waktu pada tanah mengembalikan kesuburannya. Tanah yang subur memberikan keuntungan yang banyak bagi makhluk hidup terutama yang tinggal di permukaan tanah, dinilai efektif meningkatkan hasil panen karena dapat memotong siklus hama dan mengembalikan kesuburan tanah.
B.     Kegiatan Manusia yang Mempengaruhi Keseimbangan Alam (Ekosistem)
Indonesia memiliki kekayaan alam dari daratan dan lautan. Contoh kekayaan alam dari daratan, misalnya hutan, sawah, ladang, sedangkan dari perairan misalnya kolam, sungai, daratan, dan lautan. Semua kebutuhan manusia, hewan, dan tumbuhan berasal dari kekayaan alam tersebut. Oleh karena itu, tidak ada makhluk hidup yang dapat hidup sendiri. Antara tumbuhan dan hewan yang hidup di hutan terjadi hubungan saling ketergantungan membentuk ekosistem. Manusia memanfaatkan hasil hutan, misalnya kayu dan rotan. Apakah kegiatan manusia tersebut akan mempengaruhi ekosistem? Untuk mengenal macam-macam ekosistem, coba kamu salin dan lengkapi tabel berikut ini dengan nama ekosistem, nama tumbuhan, dan nama hewannya.
Ekosistem dapat terganggu keseimbangannya oleh berbagai kegiatan manusia, seperti penebangan hutan, perburuan, juga penggunaan bahan kimia yang tidak sesuai aturan. Penebangan hutan dilakukan untuk dimanfaatkan kayunya. Selain itu, juga untuk membuat ladang, perkebunan, pertambangan, industri, dan untuk tempat tinggal. Mari kita
1. Penebangan Pohon secara Liar dan Pembakaran Hutan (Deforestasi )
Hutan mempunyai peran yang sangat penting bagi ekosistem. Didalam hutan hidup berbagai jenis hewan dan tumbuhan. Hutan menyediakan makanan, tempat tinggal, dan perlindungan bagi hewanhewan tersebut. Jika pohon-pohon ditebang terus, sumber makanan untuk hewanhewan yang hidup di pohon tersebut juga akan berkurang atau tidak ada, karena itu banyak hewan yang kekurangan makanan. Akibatnya banyak hewan yang musnah dan menjadi langka. Selain menebang pohon, manusia kadang-kadang membuka lahan pertanian dan perumahan dengan cara membakar hutan. Akibatnya lapisan tanah dapat terbakar, tanah menjadi kering dan tidak subur. Hewan-hewan tanah tidak dapat hidup, hewan-hewan besar banyak yang mencari makan ke tempat lain bahkan sampai ke pemukiman manusia. Hal ini juga dapat merusak keseimbangan ekosistem.
penebangan-hutanGambar 11.15. Penebangan Pohon secara Liar dan Pembakaran Hutan
2. Perburuan Hewan secara Terus-Menerus
Hewan liar diburu di berbagai tempat. Jumlah yang diburu sangat banyak.
Pemburu bukan hanya tidak mempunyai izin berburu, tetapi juga melakukan perburuan di kawasan konservasi termasuk taman nasional. Perburuan komersial yang tidak terkendali merupakan masalah gawat untuk jenis tertentu. Banyak hewan buruan yang sangat disukai di Indonesia, misalnya babi rusa (Babyrousa babyrussa), anoa (Bubalus depressicornis dan B. quarlesi), Kuau raja (Argusianus argus), walabi saham (Macropus agile), rusa jawa (Cervus timorensis), kasuari (Casuarius cauaris), ular sanca batik (Phyton reticulatus), burung rangkong (Bucros bicornis), berbagai burung hiasdi antaranya kakaktua raja (Proboscijer atterrimus), Kepodang (Oriolus chinensis), Curik Bali (Leucopsar roschildi), Beo (Gracula religiosa), Perkutut Jawa (Geopelia striata), ayam hutan (Gallus varius), Ikan arwana (Scleropages formosus) juga menjadi ikan yang banyak diburu, hewan-hewan tersebut menjadi langka. Manusia ada yang berburu hewan hanya untuk bersenang-senang. Juga ada yang memanfaatkan sebagai bahan makanan, hiasan, atau pakaian. Tahukah kamu hewan-hewan langka yang lainnya.
wolves-12Gambar 11.16. Perburuan Hewan secara Terus-Menerus
3. Penggunaan Pupuk dan DDT  yang Berlebih
Para petani biasanya melakukan beberapa cara agar hasil pertaniannya tetap baik dan banyak. Cara-cara yang dilakukan oleh para petani itu, di antaranya dengan pemupukan dan pemberantasan hama. Pupuk tanaman yang digunakan para petani ada dua macam, yaitu pupuk alami dan pupuk buatan
Pupuk alami adalah pupuk yang dibuat dari bahan-bahan alami, misalnya dari kotoran hewan atau dari daun-daunan yang telah membusuk. Pupuk alami dikenal dengan sebutan pupuk kandang atau pupuk kompos. Pupuk buatan adalah pupuk yang dibuat dari bahan kimia. Contoh pupuk buatan adalah urea, NPK, dan ZA., Penggunaan pupuk buatan harus sesuai dengan aturan pemakaian karena dapat mempengaruhi ekosistem. Pupuk buatan yang berlebihan jika kena air hujan akan larut dan terbawa air ke sungai atau danau. Akibatnya di tempat tersebut terjadi penumpukan unsur hara sehingga gulma tumbuh subur. Eceng gondok tumbuh dengan subur sampai menutupi permukaan sungai atau danau. Makhluk hidup dalam sungai atau danau tersebut akan berkurang karena sinar matahari yang dibutuhkan tidak sampai ke dasar sungai atau danau.
Untuk memberantas hama, para petani menggunakan pestisida atau insektisida. Contoh penggunaan insektisida yang merusak ekosistem adalah penggunaannya tidak tepat waktu, jumlahnya berlebihan, dan jenis insektisidanya tidak sesuai. Penggunaan insektisida dan pestisida ini harus sesuai dengan ketentuan agar tidak membunuh makhluk hidup yang lain, seperti burung atau hewan lainnya yang tidak merusak tanaman.
4.  Penangkapan ikan di laut dengan pukat harimau atau  bahan peledak
Para pencari ikan sering menggunakan pukat harimau. Pukat harimau menggunakan jaring-jaring yang lubangnya sangat kecil dan dapat menjangkau daerah luas.
Gambar 11.17. Penangkapan ikan dengan pukat harimau atau  bahan peledak
Bahkan, ada juga yang menggunakan bahan peledak untuk menangkap ikan. Bahan peledak menyebabkan ikan-ikan, baik besar maupun kecil mati. Jika ikan kecil turut mati, jumlah ikan pada masa mendatang akan berkurang.
Selain penangkapan ikan, kegiatan manusia yang dapat menyebabkan kerusakan yaitu pengambilan terumbu karang secara besar-besaran. Terumbu karang berfungsi menahan terjangan ombak laut. Selain itu, terumbu karang merupakan tempat hidup hewan laut. Manusia mengambil terumbu karang untuk dijadikan hiasan. Akibatnya, hewan-hewan laut kehilangan tempat hidupnya. Ombak juga langsung menerjang pantai sehingga dapat menyebabkan abrasi. Abrasi dapat menyebabkan kerusakan laut dan pantai.
1. Pemanfaatan Tumbuhan oleh Manusia
Selain memanfaatkan hewan, manusia juga banyak memanfaatkan tumbuhan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Tumbuhan apa saja yang sering dimanfaatkan manusia? Bagian tumbuhan di hutan yang banyak digunakan manusia adalah kayunya. Kayu jati digunakan untuk bangunan rumah, kursi, tempat tidur, dan lemari. Kayu meranti, kamper, dan mahoni umumnya digunakan untuk bangunan rumah atau gedung.  Tumbuhan dapat digunakan kayunya setelah tumbuhan tersebut tumbuh selama berpuluh-puluh tahun. Misalnya, kayu jati usianya sampai puluhan tahun. Jadi, jika kamu menanam jati sekarang, kamu baru dapat menggunakannya 20 tahun kemudian, sedangkan kebutuhan manusia terus meningkat. Apa yang harus dilakukan untuk mencegah punahnya tanaman-tanaman langka tersebut?
Tanaman langka yang sering digunakan oleh manusia harus dilestarikan. Cara melestarikan tumbuhan tersebut antara lain sebagai berikut. :
a.  Tidak menebang pohon sembarangan.
b. Penanaman kembali tanaman yang telah dimanfaatkan atau peremajaan tanaman.
c.  Pemeliharan tanaman dengan benar.
anggrek_raflesia_cendGambar 11.18 bunga anggrek, dan bunga rafflesia
Selain kayu, bagian-bagian tumbuhan lainnya pun banyak yang dimanfaatkan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Misalnya, pohon tebu diambil batangnya untuk diolah menjadi gula pasir, atau pohon karet diambil getahnya yang dapat diolah menjadi bahan dasar pembuatan barang-barang dari karet. Hal ini terjadi karena pengambilan secara terus-menerus tetapi tidak dilakukan penanaman kembali. Tumbuhan yang menjadi langka akibat kerusakan habitatnya misalnya pohon jati, bunga anggrek, dan bunga rafflesia.

D. Etika Lingkungan

Sebagai bangsa Indonesia yang bertangungjawab, kita tidak menghendaki lingkungan yang semakin rusak akibat ulah manusia yang keliru, tetapi kita menghendaki lingkungan yang dapat menyangga kehidupan yang semakin baik bagi flora, faunda dan manusia yang hidup di dalamnya. Untuk itu kita memerlukan orang-orang yang sadar lingkungan.
Orang yang sadar lingkungan adalah orang-orang yang sudah memahami dan menerapkan prinsip-prinsip ekologi serta etika lingkungan dalam menghadapi masalah dan akibat perbuatan yang berkaitan dengan lingkungan.
Di bawah ini adalah beberapa prinsip yang dapat digunakan untuk menuntun sikap manusia dalam hal penerapan etika lingkungan.
Manusia bukanlah segalanya tetapimerupakan bagian dari lingkungan. Karena itu menghargai lingkungan berarti menghargai diri sendiri.
Lingkungan disediakan bukan hanya untuk manusia saja tetapi untuk semua makhluk hidup.
Manusia harus menjadi anggota lingkungan yang baik dan konsekuen terhadap lingkungannya.
Sumber daya alam adalah sangat terbatas karena itu perlu dihemat.
Manusia sebagai anggota lingkungan harus melaksanakan kewajibannya dalam menjaga kelestarian, kestabilan, dan keindahan alam, karena hal ini berarti menjaga kelangsungan hidup manusia itu sendiri.
Mengusahakan bahan yang digunakan dapat didaur ulang.
Berusaha untuk selalu tetap menjaga keseimbangan lingkungan.
Negara perlu mengatur kelestarian lingkungan dalam suatu undang-undang, dan untuk itu telah dibuat undang-udang Republik Indonesia tahun 1990 tentang konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya.
Meskipun sudah dibuatkan prinsip dan peraturannya, tetapi pelaksanaannya tergantung pada kita sendiri sebagai suatu individu yang bertanggung jawab dan anggota masyarakat yang baik.

PERUBAHAN LINGKUNGAN MENGAKIBATKAN BERBAGAI DAMPAK

Aktivitas manusia  yang bersenjatakan  teknologinya  baik jenis tradisional maupun modern,  menyederhanakan  bioma dan habitat sehingga kompleksitas  yang stabil  menjadi goyah akibatnya  simfoni alam menjadi  kakofoni.
Sebenarnya  modifikasi terhadap ekosistem  sudah  dimulai sejak manusia melakukan usaha bertani. Dengan bertambahnya jumlah penduduk,  terjadi kegiatan  pembakaran rumput,  penggundulan hutan, pembuatan dam, pendirian kota, pembuatan gedung dan jalan  raya, industri dan sebagainya.  Perkembangan manusia pun merupakan  kegiatan  manusia yang mendesak  habitat  dan bioma,  gerakan-gerakan  bangsa di masa lampau  mendampingi  proses-proses alami  sehingga padang stepa menjadi gurun pasir, tanah-tanah di  di daerah tropik  menderita erosi pesat.
Perkembangan teknologi pertanian   dalam  abad terakhir ini tak mampu memecahkan  dilema pertanian bahkan merongronginya. Pertanian  berusaha  mengelola ekosistem lewat pemupukan, obat-obatan, irigasi, bibit unggul dan sebagainya untuk memaksimumkan  produktivitas, sedang alam sendiri  mengelola ekosistem  untuk memaksimalkan  stabilitas lingkungan.
Manusia mempunyai pengaruh yang sangat besar  terhadap lingkungan hidupnya.  Terdapat hubungan yang saling  ketergantungan  antara manusia dengan  lingkungan hidupnya. Perubahan pada satu subsistem  dalam ekosistem  akan dapat menimbulkan goncangan  ekologis.  Alam sendiri menyediakan  mekanisme keseimbangan alamiah, namun  kadang-kadang perubahan  tersebut tidak dapat dinetralisir  oleh mekanisme tadi, terlebih lagi apabila perubahan itu  sengaja dibuat manusia.   Dengan demikian  manusia akan  menjadi faktor penyebab utama terhadap berbagai daur biologi  di lingkungan hidupnya.
Beberapa tipe perubahan lingkungan  karena perbuatan  manusia terhadap daur biologi  dapat  dikelompokkan menjadi
  1. bertambah dalam volume dan kecepatan daur biologi
  2. bertambah dalam volume, kecepatan daur biologi  berkurang
  3. berkurang dalam volume, kecepatan daur biologi bertambah
  4. berkurang  dalam volume dan kecepatan daur biologi
  5. penambahan materi sintetik mempunyai  dampak terhadap  daur biologi
Dari 5 tipe  perubahan lingkungan tersebut,  coba diskusikan dengan teman sebangkumu  contohnya   masing-masing  !
Perubahan lingkungan hidup  dapat menimbulkan  berbagai masalah langsung dan tidak  langsung terhadap  kesehatan dan kesejahteraan manusia, karena itu kita mulai menghadapi apa yang dinamakan  masalah lingkungan hidup. Secara  umum sumber permasalahan lingkungan hidup itu  dapat berasal dari  3 sumber utama  yaitu   (1)  ledakan penduduk (2) teknologi dan industri (3) Perusakan hutan. Ledakan  pendudukditinjau dari sisi ekologi akan  membawa beberapa persoalan antara lain masalah pemukiman, pangan,  sampah,  dan sumber daya alami. Bertambahnya jumlah penduduk menyebabkan  meluasnya daerah pemukiman dan kebutuhan akan pangan juga  makin meningkat.  Sampah  menimbulkan  persoalan melalui berbagai mekanisme antara  lain  gangguan, penyumbatan  aliran air dan timbulnya bau busuk yang dapat menimbulkan masalah kesehatan dan keindahan     (2) . Teknologi dan Industri di satu pihak membawa manfaat  bagi kesejahteraan manusia, di lain fihak dapat membawa bencana bagi kehidupan manusia  dan makhluk hidup  melalui limbah  yang dikeluarkannya. Perusakan  hutan  dapat  menimbulkan berbagai dampak, karena hutan sebagai tempat kehidupan  berbagai  hewan dan tumbuhan, sumber plasma nutfah  dan cadangan air  alamiah  yang apabila  mendapat  kerusakan  akan terjadi  mata rantai  bencana bagi manusia sendiri, perubahan komponen ekosistem yang diikuti  dengan  penyederhanaan dan  kepunahan keanekaragaman hayati,  humus larut, erosi,  banjir dan  kekeringan  karena habisnya sumber  dan cadangan  air. Belalang daun yang melahap lahan pertanian, Monyet menyerang kawasan jagung di Gunung kidul dan Sukoharjo,  juga gajah dan babi hutan merusak  areal  pertanian  merupakan contoh   terdesaknya habitat  alami hewan di hutan akibat ulah manusia. Perusakan kawasan hutan umumnya digunakan sebagai tanah pertanian, perkebunan atau pemukiman, atau mungkin saja hanya diambil kayunya saja.
Tahukah  kamu  ?
CFC (Clorofluorocarbon) gas  tak berbahaya  yang ancam dunia
Bila gas clorofluorocarbon naik ke stratosfer, ikatan kimianya  akan pecah sehingga  membentuk zat chlorin yang peka terhadap sinar matahari. jika suatu  carbon  yang mengandung clor  ini mencapai lapisan ozon  maka atom clor akan bertindak sebagai katalis  yang akan menguraikan  ozon menjadi oksigen.Chlorin yang terkena sinar matahari  akan membentuk unsur chlor bebas. Unsur ini akan  bereaksi dengan ozon  yang terdiri dari 3 atom oksigen  ( bersifat sangat tidak stabil), membentuk klorin monoksida  (ClO) dan oksigen. Tapi ClO  yang juga tidak stabil akan terurai  menjadi clorin  dan reaksi dengan ozon akan berulang lgi sampai  lebih dari 10.000 kali , untuk  satu senyawa CFc. Jika hal ini terus  berlangsung  ozon akan  mengalami penipisan. Berkurangnya lapisan ozon menyebabkan  lebih banyak sinar ultraviolet yag sampai bumi.
Perhatikan  ilustrasi akibat  kerusakan lapisan ozon pada gambar disamping  !
Kerusakan Lapisan  Ozon menyebabkan  beberapa akibat

Untuk meningkatkan hasil pertanian, para petani menggunakan pestisida. Salah satu jenis pestisida untuk memberantas serangga hama adalah parathion, yaitu sejenis racun organofosfat. Racun ini mudah terurai dan tidak meninggalkan residu. Tetapi selain mematikan serangga, racun ini juga mematikan berbagai jenis invertebrata serta hewan vertebrata.
Insektisida lain yang banyak digunakan adalah golongan organoklorin seperti DDT, DDD, aldrin, dieldrin, dan lain-lain. Berbeda dengan organofosfat, insektisida ini larut dalam lemak dan jaringan lemak. Karena itu mudah sekali berpindah dari lingkungan ke jaringan suatu organisme. Racun ini tidak mudah terurai dan akan tetap menjadi residu, berada dalam lingkungan, selama 17 tahun. Karena sifatnya yang demikian maka racun ini mudah terakumulasi dan terkonsentrasi pada jaringan tumbuhan maupun hewan.
Usaha lain para petani untuk meningkatkan kesejahteraannya adalah melakukan intensifikasi pertanian. Dalam intensifikasi pertanian, selain penggunaan pestisida dan penambahan tenaga kerja, juga dilakukan pemupukan. Penambahan pupuk anorganik yang berlebihan dapat mengakibatkan derajat keasaman tanah berubah dana dapat mempengaruhi penyerapan unsur-unsur hara oleh tumbuhan.
Penggunaan hutan untuk lahan pertanian monokultur menyebabkan dampak yang perlu diperhitungkan.  Terjadinya perubahan daur biologi atau daur materi menyebabkan terjadinya keseimbangan baru. Pertanian monokultur memerlukan pemupukan dan pestisida. Jika tidak dilakukan perlakuan itu  penurunan kesuburan tanah pertanian segera akan terjadi. Oleh karena itu pada  pertanian monokultur perlu dilakukan  rotasi tanaman.

ETIKA LINGKUNGAN

Sebagai bangsa Indonesia yang bertangungjawab, kita tidak menghendaki lingkungan yang semakin rusak akibat ulah manusia yang keliru, tetapi kita menghendaki lingkungan yang dapat menyangga kehidupan yang semakin baik bagi flora, faunda dan manusia yang hidup di dalamnya. Untuk itu kita memerlukan orang-orang yang sadar lingkungan.
Orang yang sadar lingkungan adalah orang-orang yang sudah memahami dan menerapkan prinsip-prinsip ekologi serta etika lingkungan dalam menghadapi masalah dan akibat perbuatan yang berkaitan dengan lingkungan.
Di bawah ini adalah beberapa prinsip yang dapat digunakan untuk menuntun sikap manusia dalam hal penerapan etika lingkungan.
Manusia bukanlah segalanya tetapimerupakan bagian dari lingkungan. Karena itu menghargai lingkungan berarti menghargai diri sendiri.
Lingkungan disediakan bukan hanya untuk manusia saja tetapi untuk semua makhluk hidup.
Manusia harus menjadi anggota lingkungan yang baik dan konsekuen terhadap lingkungannya.
Sumber daya alam adalah sangat terbatas karena itu perlu dihemat.
Manusia sebagai anggota lingkungan harus melaksanakan kewajibannya dalam menjaga kelestarian, kestabilan, dan keindahan alam, karena hal ini berarti menjaga kelangsungan hidup manusia itu sendiri.
Mengusahakan bahan yang digunakan dapat didaur ulang.
Berusaha untuk selalu tetap menjaga keseimbangan lingkungan.
Negara perlu mengatur kelestarian lingkungan dalam suatu undang-undang, dan untuk itu telah dibuat undang-udang Republik Indonesia tahun 1990 tentang konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya.
Meskipun sudah dibuatkan prinsip dan peraturannya, tetapi pelaksanaannya tergantung pada kita sendiri sebagai suatu individu yang bertanggung jawab dan anggota masyarakat yang baik.

Pertanyaan

Jawablah dengan singkat dan jelas!
Apakah yang dimaksud dengan lingkungan yang seimbang?
Jelaskan apa yang kau ketahui mengenai hujan asam!
Jelaskan jenis-jenis polutan berdasarkan asalnya!
Mengapa dapat terjadi peledakan hama tanaman? Jelaskan !
Apa yang dimaksud dengan polusi?
Jelaskan ciri-ciri perairan yang mengalami polusi!
Berilah contoh bahwa polusi udara merusah kesehatan manusia!
Jelaskan pengaruh CFCs terhadap terjadinya lubang ozon dan apa akibatnya bagi kesehatan manusia!
Apakah yang dimaksud dengan efek rumah kaca? Jelaskan !
Jelaskan dampaknya efek rumah kaca?

0 komentar:

Posting Komentar